Selasa, 28 Agustus 2012

BIRA : at the story


Selepas sholat shubuh hawa terasa agak dingin. Tapi tidak membuat saya malas ,  mengingat saat ini saya tidak sedang berada di balik selimut tebal saya di rumah, ya,  saya ingat saat ini saya berada di sebuah penginapan yang sempit karena seranjang saya tempati ber-empat dengan sesame teman penilitian saya.
Saya liat mereka semua pada tepar, ya saya tahu ketika saya sedang terbuai di alam mimipi mereka tengah asyik nya begadang di tepi pantai hingga pagi menjelang padahal hari ini rutinitas gak kalah padat hingga opukul 1 siang *gimana gak tepar tuh?
Bersama teman penilitian saya Rasti, yang juga sekamar dan tidak ikutan begadang semalam ,  (maklum, kami berdua mengikuti ajaran tidak begadang kalau tidak artinya, *ketahuan fans Bang Rhoma) . kami berdua berencana  menghabiskan pagi yang sejuk ini di tepi pantai yang kemarin sore belum kami nikmati sepenuhnya.
Setelah berjalan tidak jauh dari penginapan, saya segera melepas sandal butut saya dan segera merendam diri di air laut *nekat banget ya pagi-pagi gini ?
Eh tau-taunya air laut surut sekitar 10 meter dari bibir pantai. Saya dengan teman saya udah bak anak kecil banget deh mandi-mandi gak jelas di pagi-pagi begitu, saya juga sempat memperhatikan keadaan di sekitar pantai, hemmm…. Agak kotor ! mungkin sampah sisa habis pesta semalam, eh saya belum bilang ya? disini ada tempat kafe yang di gunakan berpesta tiap malam, beberapa botol beer berserakan, meskipun saya gak setuju dengan penjualan beer secara bebas seperti ini, tapi kata masyarakat lokal beer asli bira juga paling di cari oleh wisatawan asing , huftt..  ya sudah lah bukan urusan saya juga.. heheheh…
Tak lama kemudian, banyak orang yang mulai berdatangan , ingin melihat sunrise . saya yang belum pernah melihat sunrise di pantai *ah ketahuan banget nerd nya ya? Penasaran juga.



Dan ternyataa………… sunrise disini indah bangeeettt …. Air pantai yang masih dangkal terlihat biru muda sedangkan jauh disana warnanya biru muda, eh ada juga wahana yang tak asing lagi disini yaitu banana boat  heheeehee….. saya tertarik uji adernalin saya dengan wahana tingkat bawah ini hiihihi…. Harga satu kali naik Rp 20.000 . pertama kali saya naik agak deg..deg..an juga sih, bersama teman sepenelitian saya yang baru bangun dari tidur mereka yang Cuma 3 jam b0 ! akhirnya banana boat kami di tarik dengan sebuah perahu motor, dan wuhuuuii angin yang menerpa wajah saya sangat menyegarkan, eh asal kalian tahu meski saya memakai pelampung, saya tidak bisa berenang  dengan bobot saya 65 Kg dengan tinggi 170 cm ! malapetaka pun datang ketika sedang diatas banana boat sambil melihat susunan koral dibawah laut yang asli banyak dan indah bangeeekkk *pake K bukan T tiba-tiba kami berlima penumpang malang banana boat ini di jatuhkan, eh kenapa? Oh ternyata ini emang bagian yang paling dinantikan , seluruh penumpang banana boat ini perempuan dan ternyata mereka semua jago berenang ! dan jadi lah saya terapung-apung tak jelas karena tak bisa berenang naik ke banana boat  ! untungnya bapak nelayan yang punya banana boat ini sigap banget menarik saya untuk kembali ke atas banana boat, dan ituterjadi hingga 4 kali ! saya merasa jadi parasut bangett ! hehehehe…. Tapi saya gak kalah juga, malam menikamati banana boat 3 kali dengan total jatuh 12 kali! Tak ayal saya baru sadar klu saya sudah menghabiskan uang sebesar RP 60.000 untuk banana boat . (untuk kalian yang berniat travelling hal ini gak patut di tiru ya ? karena gak termasuk dalam bagian syarat hemat menjadi traveler *lebayyyy )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar