Minggu, 26 Agustus 2012

Bira !




Bira? Dimanakah itu Bira ?
Bukan salah saya klu anda tidak mengetahui tempat ini, saya tidak tahu apa tempat ini cukup terkenal atau tidak. Baiklah saya jelaskan , Bira adalah nama sebuah pantai pasir putih yang satu-satu nya yang ada di Sulawesi selatan , tepatnya berada di kabupaten bulukumba .

Berapa budget yang saya butuhkan untuk pergi ketempat ini ? saya hanya mengeluarkan uang Rp 150.000 sudah termasuk biaya masuk pantai, sewa bus pemerintah , makan 4x, dan penginapan. Perjalanan saya ini dilakukan pada sabtu pagi dan pulang kembali ke kota dalam hal ini Makassar pada minggu sore, memang waktu yang sangat singkat karena saya adalah seorang pelajar yang harus kembali kesekolah setiap hari senin :D
Perjalanan dari Makassar ke kabupaten bulukumba memakan waktu 4 jam dengan memakai bus tanpa AC , panasnya tentunya bukan main ,  belum lagi kita harus selalu duduk dan terguncang-guncang dalam bus karena jalanan tidak 100% muluss. Setelah sampai di Kabupaten Bulukumba , saya masih harus ke kecamatan bonto bahari dari situ melanjutkan perjalanan sejauh 10 kilo untuk sampai ke pantai  Bira .
Akhirnya sampai juga saya di Bira , tapi saya tidak langsung bermain di pantai . Saya masih ingin berleyeh-leyeh di dalam penginapan sederhana ini, melakukan ritual wanita seperti mandi. di sekitar penginapan saya, saya melihat masih banyak peninapan , bungalow , yang berjejer. Bahkan hotel pun juga ada ! penginapan saya berjarak 50 meter dari pantai bira. Kali ini perjalanan saya lakukan dengan alasan melakukan penelitian ekosistem yang ada di pantai bira yang kata orang pemandangan bawah lautnya indah sekali.
Menjelang sunset, saya bersama teman penelitian lain sepakat untuk melakukan penelitian saat itu juga, disepanjang jalan yang saya liat adalah penginapan , bungalow ,hotel dan tempat penyewaan alat snorkeling .
Belum sempat saya menginjak pantai bira saya sampai tercengang melihat bira begitu indahnya dengan pasir yang putih , air laut yang biru . Dalam beberapa saat saya terasa hanyut dalam suara ombak yang menghantam tebing karang, perjalanan saya selama berjam-jam di balaskan pada pemandangan indah ini.
Panggilan teman saya untuk segera turun ke pantai membuat saya terbangun dari lamunan saya. Saya bak anak kecil lari tebirit mengikuti teman saya bernama Afdal, saat kaki saya menginjak pasir pantai rasanya saya menginjak tepung , saya pun memegang pasir tersebut rasanya memang benar-benar seperti bubuk tepung. Sampai saya ingin membungkusnya dan membawanya pulang ke rumah. Hehehehe……
Sore itu saya habiskan untuk meneliti terumbu karang yang hidup di tepi pantai, ngomong-ngomong saya juga sering menemui beberapa bule disini, kontan saja saya langsung ingin segera mewawancarai turis asing tersebut meski saat itu saya dan teman kelompok penelitian sedang sibuknya meneliti sebuah karang. Heheheh….
Jadi , saya mewawancarai seorang bule bernama Alice *pasaran deh namanya berasal dari Austria.
1)    What makes you interesting to coming bira?
Alice said :
I’m very like the bira’s people, people here nice.
2)    Why do you choose bira for vocation?
Alice said :
Because bira no need much money and bira is traditional I like it.
3)    If you have a chance to go here do you want to come back? If not, why ?
Alice said:
Maybe no. remember the distance like that you know I don’t like waiting.
4)    Does bira ecosystem have to be an interesting tourist place?
Alice said :
Ya, people in my counry knows bira. And nothing wrong  if  they coming here . this place is nice. I’m like . and it will be nice to be a tourist area.

Ya itulah yang dikatakan oleh Alice, saya bangga mendengarkannya loh, sisa sore saya hari itu saya lanjutkan dengan beristirahat karena saya tahu banyak yang akan saya lakukan besok.

To be Continued…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar